Skip to main content

FORUM TANYA JAWAB

Bagi Ibu/ Bapak yang ingin mengajukan pertanyaan seputar permasalahan anak, dapat menuliskannya di bagian KOMENTAR (COMMENTS) pada kolom ini, dengan format:


Nama Ibu/ Bapak (samaran/ inisial) =
Nama Anak (samaran/ inisial) =
Usia Anak = 
Jenis Kelamin Anak = 
Permasalahan =

Jika tidak ingin ditampilkan di website, Bapak ibu bisa langsung mengirimkan email pribadi ke maria.mpsi@yahoo.com dengan format seperti yang tertera di atas.

#positiveparentingchallenge
#positiveparenting
#parenting
#parentingtips
#parentinglife
#fatherhood
#motherhood
#ayahhebat
#infoparenting
#infopengasuhan

#motherlove
#orangtuahebat
#disiplinanak
#keluarga
#keluargaindonesia
#polaasuh
#anakhebatindonesia
#anakbundaindonesia
#tipsbunda
#belajarparenting

#tipsorangtua
#anakanak
#keluargabahagia
#orangtuaku
#parentingwithlove
#anakpapamama
#ayahibuanak
#parentinginspirations
#parentingideas

Comments

  1. Imel,
    bunga,
    11tahun,
    perempuan
    Permasalahan :bunga sdh hampir 7bln ini selalu BAB di celana, sy tdk tau Ǻ̀́pά dia sengaja, atau tidak, sy tanya, berasa tidak ĸªL̲̅σ kamu BAB di celana, dia jwb berasa, setiap saat sy hrs selalu periksa celana dalamnya, pasti Δðå BAB-nya....pdhal toilet dirumah Δðå 2, keadaan rumah jg tidak sepi Δðå sy, ayahnya, dan 2 adiknya, ...Ǻ̀́pά ƔάϞƍ harus sy kalukan...tlg bantu solusinya ...sblm dan sesdhnya sy ucapkan terima kasih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam ibu Amel.

      Kalau saya tidak salah mengartikan, artinya Bunga sebetulnya sudah mampu buang air besar sendiri, namun semenjak usia 10 tahun 3 bulan, ia memunculkan perilaku BAB di celana.
      Artinya, ada perubahan perilaku yang sifatnya menurun. Yakni, dari mampu BAB di toilet dengan baik, menjadi BAB di celana.

      Jika benar demikian, ada beberapa kemungkinan:
      1. Ada peristiwa tertentu yang bersifat traumatik secara psikologis sehingga memunculkan perilaku BAB di celana.
      2. Ada masalah di area fisik yang berkaitan dengan kesehatan maupun fungsi sensori-motori

      Untuk mengetahuinya, perlu ditelusuri dan diperiksa secara mendalam mengenai riwayat tumbuh kembang Bunga selama ini. Lewat informasi yang ibu sampaikan, sy belum dapat menemukan hal yang menjadi penyebab pasti dari perilaku tersebut.

      Selain itu, jika memang kejadian ini sudah berlangsung selama 7 bulan, ibu sangat perlu membawa Bunga untuk menemui psikolog terdekat, agar bisa ditelusuri lebih lanjut tentang penyebab keluhan. Sehingga saran penanganan akan lebih tepat.

      Kalau boleh tahu, di daerah mana ibu tinggal? Supaya sy bisa merekomendasikan nama dan alamat psikolog klinis yang memang ahli menangani kasus-kasus seperti ini. Jika ibu bersedia untuk menerima rekomendasi saya, silahkan mengirimkan email langsung ke maria.mpsi@yahoo.com

      Best regards,

      Maria

      Delete
  2. Lestari,
    Deandra,
    3,6 thn,
    Laki-laki
    Dear ibu Maria,saya ibu bekerja dengan anak 2, 3,5 thn dan 6 bulan,selama bekerja saya menitipkan anak2 dirumah orangtua saya dan sudah 2 minggu sejak ditinggal pengasuh bayi saya,deandra tidak mau pulang dan tidur bersama kami ortunya,padahal sebelumnya tidak ada masalah. Kami sudah melakukan berbagai cara,dari membujuk sampai karna sudah tak sabar,memaksa dia,tapi tetap dia tidak mau,dan lengket sekali dengan ibu saya. Saya merasa sedih ditolak oleh anak sendiri,dan juga kasihan dengan ibu saya yang pasti merasa capek harus mengurus dia siang malam. Saya bingung harus bagaimana lagi, apakah saya harus berhenti bekerja?tapi suami saya melarang karna penghasilannya belum mencukupi kebutuhan kami,saya jadi dilema. Mohon solusinya bu,terima kasih banyak.

    ReplyDelete
  3. Lestari,
    Deandra,
    3,5 tahun,
    Laki-laki,
    Dear Bu Maria, saya ibu bekerja dengan anak 2, 3,5thn dan 6 bulan. Sejak ditinggal pengasuh bayi saya, sudah 2 minggu ini, deandra, yang selama saya bekerja dititipkan ke orangtua saya yg rumahnya dekat, tidak mau pulang kerumah kami dan selalu tantrum jika dipaksa,padahal sebelumnya tidak ada masalah. Dia bilang ga mau pulang dan mau tidur sama nenek. Saya sedih ditolak seperti itu oleh anak sendiri,tetapi juga tidak mau memaksa krna takut dia trauma. Saya jadi bingung harus bagaimana menyikapi tingkahnya, apakah dia cemburu karna saya sering mengurus adiknya?saya selalu berusaha mengurus kebutuhannya, memenuhi apa yang dia mau,menemaninya bermain, bekerjasama dengan suami, tapi sepertinya dia tidak suka setiap melihat saya mengurus adiknya. Mohon saran bu Maria, apakah ini hanya sementara hanya karna dia cemburu?tetapi saya sering merasa sedih setiap melihat tempat tidurnya yang kosong. Sedangkan untuk berhenti bekerja saya belum bisa karna suami juga melarang saya berhenti. Saya harus bagaimana bu? Terima kasih sebelumnya.

    ReplyDelete
  4. ana
    dhika
    3 tahun 6 bulan
    laki-laki
    permasalahan : kurang bisa berkonsentrasi dan motorik untuk hal yang kecil-kecil belum bisa, seperti membuka kancing baju sendiri. pertanyaan saya, permainan apa yang bisa melatih konsentrasi si kecil?

    ReplyDelete
  5. sepupu saya menderita penyakit skizofrenia tipe paranoid yg sudah parah dia sering memukul dan mengancam untuk membunuh ayahnya dan ibunya (sebelum ibunya meninggal baru ini) tp terkadang dia jg sadar dan menjadi seperti normal. sudah sering konsultasi ke psikiater sudah pernah ikut terapi hipnotis namun sekarang dia sudah menolak unk bertemu psikiater, dan minum obat karena dia merasa sudah sembuh tp keluarga tdk mampu berbuat apa-apa karena takut dia mengamuk dan jg sudah pernah diajak sama ibu sy ke tempat rehabilitasi tp dia selalu tdk mau dan dalam kasus ini yg ingin sy tanyakan bagaimana seharusnya keluarga berperan jika kondisinya seperti ini:
    1. dia ini sebenarnya bukan anak kandung dari orang tuanya, apa dia harus diberitahukan yg sebenarmya krn memang sudah ada indikasi kalo dia sudah tau
    2. keluarga kami cenderung memanjakan dan membenarkan kelakuan dia yg diluar kewajaran apakah yang mereka lakukan sudah benar?
    3. bagaimana memberi penjelasan bahwa sepupu saya ini sudah saatnya untuk dimasukkan kerehabilitasi karena keadaanya yang semakin memburuk?

    ReplyDelete
  6. Nama Ibu/ Bapak (samaran/ inisial) =Adia
    Nama Anak (samaran/ inisial) = F
    Usia Anak = 5 thn 5 bln
    Jenis Kelamin Anak = laki2
    Permasalahan : belakangan ini saya menemukan kebiasaan ganjil anak saya ini...dia sering membuang pakaian dalam milik saya tanpa alasan..ketika saya tanya alasan knp dia melakukan hal itu, dia hanya menjawab "mau aja"..
    saya bingung dan takut..saya takut psikologi anak saya terganggu..karena meskipun dia lihat ( misalnya ditempat cucian ) banyak pakaian dalam milik anggota keluarga lain..yang dia buang hanya milik saya..
    saya sangat berharap mendapat solusi tepat untuk menghadapi permasalahan ini..
    sebelum dan sesudahnya saya haturkan banyak terimakasih...

    ReplyDelete
  7. Lia, farras, 3th 8 bln, laki2
    Bu maria, sy mau konsul anak sy yg sdkt berbeda dg tmn2nya. Farras cenderung pemalu, ketika bertemu tmn baru, ga mau jawab ketika dsapa temannya, ga mau ngomong di sekolahnya, ga mau maju ke depan, lebih sering nangis tanpa sebab. Sy jd khawatir dg kepribadiannya d kemudian hari, tlg dberi masukan adakah pola asuh sy yg salah mengingat sy tidak pernah memukul atau mncubitnya tp mberi hukuman klo salah, sy tdk membanding2kn dg org lain, sy tdk mengharuskn dia bisa yg ptg mencoba, jg tdk memanjakannya.. mhn saran bu terima ksh sblmnya

    ReplyDelete
  8. Dear Konselor. Saya seorang tutor punya 3 murid laki-laki semua.
    1. Murid yg pertama sebut saja Joko skrg bisa dianggap kelas 11 SMA tapi sangat pemalu bahkan bertatap mata dengan saya dia tidak berani. Dia mengurung diri selamat 2 tahun tanpa mau keluar rumah, sekolah, bahkan keluar kamar juga jarang setelah ibunya meninggal. Setelah 2 tahun itu sekarang dia jadi murid saya. Jarang sekali berbicara, kemana-mana dia harus diantar oleh ayahnya. Seolah dia seperti robot yg kehidupannya berjalan karena dikontrol orang lain. Dia sepertinya tidak punya keinginan/cita-cita sendiri. Dia aktif sekali di media sosial. Yg saya herankan di media sosial itu teman-temannya cenderung negatif di mata saya.

    2. Murid saya yg kedua sebut saja Bagus orangtuanya juga berpisah. Sekarang juga kls 11 SMA. Dia dekat dengan ayahnya tapi si ayah meninggalkan dia dan ibunya tanpa ada kabar sampai sekarang. Keluarga dari ibunya kemudian sering menggunjing tentang perilaku ayahnya secara langsung di depan murid saya ini. Murid saya yg merasa sangat dekat dan mengetahui segala tentang ayahnya tidak terima. Tidak terima ini bentuknya bukan sebuah protes/marah melainkan dia mengurung diri. Dia bahkan tidak mau keluar rumah. Datang belajar dengan saya juga hanya beberapa kali bisa dihitung dalam 3 bulan ini.

    3. Murid saya yg ketiga sebut saja Bambang dia laki-laki tapi feminin. Kelas 10 SMA. Aktif di media sosial dgn teman-teman yg cenderung juga negatif, pergaulan bebas. Orangtua juga berpisah, sekarang ikut ibunya. Ayah dan ibu juga kurang perhatian. Awalnya dia sangat dekat dengan saya, rajin belajar sama saya. Tapi kemudian ketika saya sering memberikan laporan perkembangan belajarnya kepada mamanya dia menjauh dari saya. Bahkan dia berontak, sering bolos dan mempengaruhi beberapa temannya yg untuk bolos sekolah. Karena saya rasa hal tersebut membawa dampak negatif ke teman-temannya, saya punmengadukan hal tersebut ke mamanya. Bambang ditegur oleh mamanya dan terjadi pertengkaran. Dia menganggap saya jahat dan mengadukan hal tersebut ke Ayahnya. Ayahnya disini sangat membela Bambang seolah ayahnya sangat takut dengan Bambang.semua keinginannya Bambang entah itu negatif pasti dilakukan. Sekarang saya mencoba membiarkan si Bambang, saya hanya mengingatkannya jadwal belajarnya saja, tidak mencarinya entah dia mau belajar atau tidak. Tapi semakin kesini dia semakin seenaknya sendiri.

    Saya bingung menghadapi ketiga murid saya tersebut. Dan yg membuat beban adalah orangtua mereka memberikan kepercayaan kepada saya untuk tidak hanya mengajar pelajaran saja tapi juga mampu mengubah sikap, perilaku, sifat terutama si Bambang. Mama dari Bambang ini berharap penuh kepada saya supaya akhlak si Bambang lebih baik dan tidak feminin lagi. Mama Bambang menyerahkan Bambang kepada saya karena dia tidak sanggup lagi menghadapi si Bambang.

    Pertanyaan saya:
    1. Bagaimana sikap saya seharusnya kepada ketiga siswa saya tersebut ?
    2. Bagaimana sikap saya kepada orangtua dari ketiga siswa saya tersebut? Untuk si Bambang apakah saya harus terus melaporkan perilakunya kepada mamanya padahal si ayah melarang?

    Mohon bantuannya.
    Terima Kasih

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  10. Nama Ibu/ Bapak (samaran/ inisial) = Hani
    Nama Anak (samaran/ inisial) = S
    Usia Anak = 10 thn
    Jenis Kelamin Anak = perempuan
    Permasalahan =
    Saya Hani, saya mempunyai keponakan umur 10 tahun, anak perempuan sudah sekolah kelas 5 SD. Keponakan saya itu terkadang sering Buang air kecil atau pun BAB dicelana. Dari segi tingkah laku, tingkah lakunya sama seperti adiknya yang berumur 6 tahun. Sangat susah untuk konsentrasi dan fokus dalam pelajaran. anaknya sangat aktif dan tidak bisa diam, tapi dia anak yang penurut sekali dok. kalau ditanya tentang cita-cita atau kemauan dia serig menjawab tidak mau apa-apa. kalau marah sangat susah sekali dibujuk. untuk pelajaran disekolah juga nilai-nilainya kebanyakan rendah. dan juga jika disuruh sesuatu dia sering kali lupa untuk melakukannya.Mohon bantuannya dok, apa tindakan yang harus dilakukan untuk menanganinya ? apakah dia punya kelainan tertentu ?

    ReplyDelete

Post a Comment

Dear, Maria, M.Psi.

Popular posts from this blog

JANGAN HANYA MENYEKOLAHKAN ANAK DI SEKOLAH BERGENGSI, TAPI DIDIKLAH ANAK AGAR PUNYA HAL INI!

Dalam bekerja saya selalu berusaha memberikan yg terbaik. Ketika menangani klien, membuat laporan psikologis, maupun  membuat materi/ modul workshop parenting, saya memilih untuk memberikan yang terbaik versi saya. Itulah sebabnya ketika mendelegasikan tugas atau bekerja sama dengan orang lain, saya punya ekspektasi orang tersebut juga berusaha yang terbaik. Bagi saya cara bekerja setiap orang boleh berbeda. Dan saya cenderung tidak menilai seseorang dari cara kerjanya. Ada yang banyak bicara atau bernyanyi/ bersenandung ketika bekerja. Ada pula yang khusyuk serius tapi ritme kerjanya pelan. Saya biasanya bisa memakluminya. Yang sulit saya maklumi adalah ketika mereka bekerja "asal selesai", "asal jadi" atau "sekedarnya". Saya sulit memaklumi mereka yang enggan melakukan yang terbaik yang mereka bisa. "Etos kerja" demikian istilahnya. Sebuah sikap bekerja yang sifatnya internal, berasal dari dalam diri seseorang. Bukan karena iming2 prof...

ANAK BARU SAJA PULANG SEKOLAH, JANGAN LAKUKAN 3 HAL INI

Kondisi fisik dan psikologis anak sepulang sekolah sebetulnya hampir serupa dengan kondisi fisik dan psikologis orang dewasa yang pulang bekerja. Biasanya mereka merasa lelah, penat, dan ingin rehat dari aturan, tuntutan dan kewajiban. Tak sedikit juga yang punya keinginan untuk segera berbagi cerita atau perasaan kepada orang terdekat. Oleh sebab itu, ketika anak pulang sekolah sebaiknya jangan lakukan 3 hal ini: 1. MEMBERONDONG dengan pertanyaan tentang PR, tugas, deadline, dan lainnya yang berkaitan dengan tanggung jawab sekolah. 2. MEMAKSA mereka bercerita tentang sekolah. 3. MEMAKSA mereka melakukan kegiatan yang bersifat TANGGUNG JAWAB/ KEWAJIBAN yang berat (butuh waktu lebih dari 5-10 menit). Pada prinsipnya tidak semua anak rumusnya sama. Oleh sebab itu Anda perlu memahami kondisi anak Anda. Ketika mereka pulang sekolah, amati dulu, apakah mereka terlihat lelah? Apakah mereka terlihat tidak ingin bercerita? Apakah mereka terlihat ingin beristirahat dan tidak mau diganggu?...

MANFAAT WISATA RUMAH HEWAN

Juli lalu saya sempat mengunjungi wisata Rumah Guguk di kawasan Bandung. Areanya sangat menyenangkan! Di sana anak-anak bisa berinteraksi sepuasnya dengan berbagai jenis anjing. Gemas sekali. 😍😍 Kami memang tidak memiliki hewan peliharaan di rumah. Bukan karena alasan kebersihan, tapi karena kami tahu kami belum mampu merawat mereka dengan cinta dan perhatian yang cukup. Kalau hanya sekedar dikurung dan diberi makan cukup, alangkah kasiannya mereka nanti. Oya, tahukah Anda bahwa kegiatan memelihara hewan adalah salah satu kegiatan yang baik utk mengajarkan sikap empati pada anak? Dengan mendidik mereka untuk merawat dan memperhatikan kebutuhan hewan peliharaan, sesungguhnya kita mengajarkan mereka agar punya kepekaan dan kesediaan untuk memikirkan kondisi pihak lain di luar dirinya. Kepekaan dan kesediaan peduli inilah yang akhirnya berkembang menjadi kemampuan berempati (kemampuan memahami kondisi orang lain dengan obyektif). Beda dengan simpati ya. Kalau ...