Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2019

Circle of Choice

Beberapa hari ini timeline instagram saya dipenuhi banyak hal positif. Membuat sy terhanyut dan terlarut berlama-lama memandangi layar ponsel sambil terus me-'recharge' emosi dan energi positif dalam diri., , Aneka berita nasional mulai dari kemenangan atlet2 indonesia meraih medali di asian games, hingga berita2 sehari-hari yg populer namun menyenangkan. Seperti video yang diunggah oleh sebuah akun tentang sekelompok orang yg menolong kucing. Hingga postingan mantan bos saya  @sandykartasasmita  yang sigap berangkat ke Lombok begitu diminta membantu para korban disana., , Keasikan sy lalu diinterupsi oleh anak saya yg berkata, "Maaa sudah lah ma liat HP nya. Bantuin aku bikin lego ini lhoo.", Dan seketika saya tertampar. Ya.. disaat semua orang-orang dengan segala aktivitas positif mereka sedang saya kagumi. Disaat itulah saya menciptakan momen negatif dengan anak saya. Dimata saya dia terlalu 'Asik' dengan gadget  saya. Dan faktanya, beberap

Gossiping 'Why should stop and how to stop'

Gossiping: Why should we stop & How to stop? Beberapa hari yang lalu, seusai membahas ilmu grafologi bersama seorang teman, dia berkomentar kira-kira seperti ini; "Sehat nih pertemanan kayak gini. Daripad gosip, mending belajar" Dan saya mengangguk SUPER SETUJU!!! Why? Karena menurut saya bergosip itu memang tidak sehat. Sama sekali tidak sehat. Berikut ini alasan mengapa bergosip itu tidak sehat: 1. Arti kata GOSIP itu MAKNA nya NEGATIF loh. Menurut KBBI "Gosip" adalah obrolan tentang orang-orang lain, cerita negatif tentang seseorang, pergunjungan. See? Dari makna katanya saja sudah jelas aktivitas ini tidak bagus untuk dilakukan. 2. Gosip selalu BERDAMPAK NEGATIF secara EMOSIONAL. Kalau korban gosip, jelas pasti merasakan emosi negatif ketika digosipkan. Tapi percayalah, Anda pelaku gosip pun, tanpa Anda sadari, kena dampak negatif secara emosional juga. Dengan kata lain, setelah bergosip, bukan emosi positif yang anda dapatkan, melainkan emosi

Ada gak sih menantu yang cocok sama mertua?

Ada gak menantu yang cocok sama mertua? Ada! Namun definisi kecocokan ini,kembali lagi kepada persepsi masing-masing individu. Ada menantu yang sering dinasehati tentang cara mengasuh anak, merasa cocok dengan mertuanya. Ada juga menantu yang ketika mertuanya komentar 1x saja sudah merasa mertuanya melanggar teritori, lalu merasa tidak cocok dengan mertua. Jadi definisi cocok sama mertua itu apa dong? Pada dasarnya tidak ada satu pun menusia di dunia ini yang ketika sudah lama berinteraksi, itu tidak pernah cek cok atau tidak suka satu sama lain. Akan selalu ada konflik baik kecil ataupun besar dalam relasi antar 2 pribadi. Cocok, atau bisa juga disebut akur. Menurut saya artinya, 2 pribadi ini mampu hiduo berdampingan dengan itikad baik satu sama lain, tanpa saling berusaha menjatuhkan/melukai satu sama lain. YUK KITA BAHAS CIRINYA SATU-SATU 1. Mampu hidup berdampingan. Artinya masing-masing mampu menjaga suasana hubungan yang nyaman dan tidak mengganggu satu sama

Do you have a 'Social Comparison' issue?

Sudah beberapa kali saya menemukan kasus ketidak harmonisan hubungan suami istri yg disebabkan krn salah satu dari mereka sibuk membandingkan kondisi dirinya, anaknya, bahkan keluarganya, dgn kondisi teman mereka DI SOSIAL MEDIA., , Dlm ilmu psikologi ada istilahnya, yaitu "social comparison". Tujuannya, menurut Leon Festinger adl agar kita merasa bisa 'mengevaluasi diri' secara lebih akurat, dengan cara membanding2kan apa yang terjadi pada kita dgn apa yg terjadi pd orang lain., , Hey jangan salah, social comparison ini bukan berarti selalu tidak sehat lho. Ketika Anda membandingkan diri dgn sesama lalu Anda menjadi termotivasi utk mengembangkan diri atau berprestasi lebih, dengan cara yang positif dan realistis tentunya, maka social comparison ini menjadi baik, yang disebut juga dengan istilah 'upward social comparison'., , Namun ketika tujuan social comparison ini adl utk pembenaran akan kesalahan-kesalahan atau kekurangan yg kita miliki, atau ba

Toddler's Reading Spot

Tahukah Anda bahwa penelitian membuktikan bahwa anak2 yang suka dengan kegiatan membaca buku, akan lebih cepat menguasai keterampilan membaca ketimbang anak2 yang tidak terbiasa membaca buku?, , Nah salah satu cara menumbuhkan kesukaan bahkan kecintaan anak terhadap kegiatan membaca adalah dengan cara MEMUDAHKAN AKSES anak terhadap kegiatan membaca., , Cobalah cara ini. Sediakan pojok membaca yang nyaman di rumah. Tidak perlu yang indah2 seperti yang ada di foto majalah interior design. Cukup rak kecil yang diisi dengan buku buku cerita yang sesuai usia anak. Beri pencahayaan yang cukup. Dan jangan lupa sering seringlah menghabiskan waktu membacakan buku cerita sebagai salah satu alternatif kegiatan bermain bersama mereka., , Saya jamin. Jika Anda konsisten menjalankannya, Anda tidak perlu tarik urat dan berkeluh kesah ketika anak memasuki usia mulai belajar membaca huruf. Saya, teman teman saya dan klien2 saya sudah membuktikannya., , Selamat mencoba dan merasakan manfaatny

Wanna make your marriage stronger and solid?

Siapa yg kmrn sempat menonton live saya bersama mom  @yovieagustine  di  @positive.parenting.challenge  ?  Di sana sy menekankan pentingnya kalimat "KALAU MENURUT KAMU BAGAIMANA?" dalam setiap diskusi kita bersama pasangan., , Pertanyaan tersebut akan membuat pasangan merasa: 1. opininya dibutuhkan,  2. merasa bahwa ia juga punya kesempatan didengarkan,  3. merasa bahwa Anda menghargai perannya sebagai pasangan Anda. Dengan begitu, ia akan lebih tertarik untuk terlibat dalam diskusi dengan Anda., , Selain itu, pertanyaan tersebut juga membawa benefit tersendiri bagi Anda. Karena dengan menanyakan "KALAU MENURUT KAMU BAGAIMANA?" Anda akan bisa mengetahui beberapa hal tentang pasangan. Apa saja? Hmmm.. nantikan tayangan ulangnya dalam waktu dekat yaa. Akan segera di share oleh tim  @positive.parenting.challenge  . Stay tune guys. 😁 #parents   #children   #psychology #childpsychology   #parentingstyle #toddler   #happyfamily   #psychologist #parentingst