Skip to main content

Fobia Gelap (Nyctophobia)

Rasa takut pada dasarnya merupakan perasaan yang wajar dimiliki oleh setiap orang. Rasa takut ini juga bersifat positif jika individu dapat mengatasi dan mengolahnya dengan baik. Banyak individu efektif yang melakukan tindakan antisipatif yang tepat karena ia memiliki rasa takut yang wajar akan sesuatu.
Akan tetapi, ketika rasa takut tersebut menjadi terlalu berlebihan dan tidak rasional serta mengganggu aspek-aspek kehidupan seseorang, maka berbagai tindakan preventif sangat perlu untuk dilakukan. Jika penderita tidak melakukan tindakan apapun dan membiarkan rasa takut tersebut terus menerus muncul dalam keseharian mereka, maka rasa takut tersebut akan berkembang menjadi phobia.
Dalam DSM-IV-TR yang disusun oleh American Psychiatric Association (APA) terdapat istilah fobia spesifik (specific phobia). Specific phobia merupakan salah satu gangguan yang tergolong ke dalam gangguan kecemasan. Gangguan ini ditandai dengan ketakutan seseorang yang berlebihan dan tidak beralasan terhadap objek tertentu.
Dalam DSM-IV-TR juga disebutkan bahwa specific phobia memiliki beberapa subtipe, yakni animal, natural environment, blood-injection-injury, situational dan tipe lain. Salah satu contoh specific phobia dengan subtipe natural environment (lingkungan alam) adalah nyctophobia atau phobia gelap.
Rasa takut yang berlebihan dan tidak beralasan terhadap situasi gelap merupakan salah satu ciri penderita nyctophobia. Akan tetapi, orang yang memiliki rasa takut akan gelap tidak selalu tergolong ke dalam penderita nyctophobia. Beberapa kriteria lain perlu menyertai rasa takut gelap tersebut agar seseorang dapat didiagnosa mengalami nyctophobia.
Pada penderita nyctophobia, rasa takut yang berlebihan terhadap situasi gelap tersebut tidak hanya berlangsung selama beberapa hari saja, melainkan bersifat menetap selama kurun waktu tertentu (biasanya berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun). Selain itu, ketika penderita berhadapan dengan situasi gelap, mereka biasanya merasa cemas, bersikap menghindari situasi gelap, atau bahkan mengalami serangan panik (misalnya berteriak, menangis, mengamuk, membeku, melompat-lompat dan lain sebagainya).
Penderita nyctophobia juga biasanya menyadari bahwa sebetulnya rasa takut yang mereka miliki cenderung berlebihan atau tidak wajar. Akan tetapi, mereka tidak bisa menguasai atau mengontrol diri mereka agar tetap bersikap wajar dan tenang ketika berada dalam situasi gelap. Hal ini mengakibatkan penderita nyctophobia selalu menghindari tempat-tempat gelap atau berusaha sebisa mungkin untuk tidak berada dalam situasi gelap. Salah satu ciri khas yang hampir selalu ada pada setiap penderita nyctophobia adalah tidak mematikan lampu kamar saat tidur.
Sebagai akibat dari rasa takut gelap yang berlebihan tersebut, biasanya aspek sosial, akademik atau pekerjaan dari si penderita nyctophobia tersebut sedikit banyak menjadi terganggu. Berikut kisah nyata bapak Mahmud (nama disamarkan), seorang tukang ojek yang pernah bekerja sebagai office boy di sebuah bank swasta.
Setelah bekerja selama tiga bulan di bank tersebut, bapak Mahmud telah berulang kali mendapat teguran dari atasannya karena terlalu sering melakukan kesalahan ketika membersihkan gudang kantor. Penyebabnya adalah rasa takut gelap yang bapak Mahmud miliki, yang membuat ia selalu merasa panik dan cemas ketika berada dalam gudang kantor yang memiliki pencahayaan yang cenderung gelap (remang-remang).
Setiap kali bapak Mahmud merasa panik, ia selalu terburu-buru ketika membersihkan gudang, sehingga seringkali gagang sapu, kain pel atau kaki bapak Mahmud menyenggol kardus-kardus atau peralatan yang ada di gudang. Biasanya barang-barang tersebut jatuh berserakan, atau bahkan rusak. Pernah suatu kali bapak Mahmud menjatuhkan ember berisi air pel sehingga membasahi beberapa kardus dokumen berisi surat lamaran kerja dari ratusan calon karyawan baru.
Pada suatu siang, bapak Mahmud sedang berada di toilet kantor dan tiba-tiba saja lampu kantor mati. Keadaan di kamar mandi lantai dua tersebut menjadi sangat gelap karena tidak ada ventilasi sebagai sumber cahaya. Karena panik, tangan bapak Mahmud bergetar sehingga ia kesulitan membuka pintu kamar mandi. Kemudian bapak Mahmud menggedor-gedor pintu kamar mandi dengan keras sambil berteriak memanggil nama teman-temannya. Setelah kejadian tersebut, bapak Mahmud sering diejek oleh beberapa teman kantornya. Akhirnya, karena malu dengan teman dan atasannya, bapak Mahmud memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor tersebut.
Pada anak-anak, nyctophobia biasanya diikuti dengan perilaku enggan tidur terpisah dengan orang tuanya. Beberapa anak penderita nyctophobia yang saya temui pernah menangis hingga muntah atau sesak napas, ketika berada dalam bioskop yang lampunya dimatikan atau ketika lampu-lampu toko di mal dimatikan saat mal akan tutup. Biasanya, jika orang tua terus menerus melindungi anak saat situasi gelap muncul, menenangkan kepanikan anak, namun tidak berusaha menghilangkan rasa takut gelap tersebut, anak akan mengembangkan gangguan kecemasan lain dalam dirinya ketika mereka beranjak dewasa.
Agar rasa takut gelap tidak berkembang menjadi phobia gelap atau nyctophobia, penderita perlu disadarkan bahwa sebetulnya pada situasi gelap tidak selalu akan terjadi hal-hal yang buruk. Penderita perlu memahami dan menyadari betul bahwa hal-hal buruk yang seringkali terlintas dalam pikiran mereka tentang situasi gelap, bisa berarti benar dan bisa juga berarti salah. Jika diperlukan, pengujian langsung atas pemikiran mereka juga dapat dilakukan untuk membuktikan kebenaran bahwa pemikiran mereka tersebut tidak selalu terjadi.
Pembiasaan terhadap situasi gelap juga perlu dilakukan. Misalnya, pada kebiasaan tidur dengan lampu kamar yang menyala. Pembiasaan dapat dilakukan dengan cara meredupkan cahaya lampu secara bertahap. Pada awalnya, penderita dapat mematikan lampu utama dan menggunakan lampu baca yang memiliki cahaya lebih redup daripada lampu utama. Kemudian, pada tahap berikutnya, lampu baca dapat digantikan dengan lampu tidur yang lebih redup cahayanya jika dibandingkan dengan lampu baca. Begitu seterusnya hingga penderita mampu tidur tanpa menyalakan lampu sama sekali.
Proses pembiasaan tersebut memang sebaiknya dilakukan dengan cara bertahap dan terencana. Sebaiknya sebelum proses pembiasaan dilakukan, penderita memang memiliki komitmen yang kuat untuk menjalani proses tersebut dari tahap awal hingga selesai. Penderita juga sebaiknya membuat target waktu perencanaan yang jelas untuk setiap tahapnya.

Tindakan pencegahan atau penanganan nyctophobia sebaiknya dilakukan sedini mungkin, segera setelah penderita atau lingkungan sekitar menyadari bahwa rasa takut yang mereka miliki berada pada taraf tidak wajar atau berlebihan. Tindakan pencegahan atau penanganan juga akan lebih efektif jika penderita mendapatkan dukungan yang positif dari lingkungan sekitarnya.

#positiveparentingchallenge
#positiveparenting
#parenting
#parentingtips
#parentinglife
#fatherhood
#motherhood
#ayahhebat
#infoparenting
#infopengasuhan

#motherlove
#orangtuahebat
#disiplinanak
#keluarga
#keluargaindonesia
#polaasuh
#anakhebatindonesia
#anakbundaindonesia
#tipsbunda
#belajarparenting

#tipsorangtua
#anakanak
#keluargabahagia
#orangtuaku
#parentingwithlove
#anakpapamama
#ayahibuanak
#parentinginspirations

#parentingideas

Comments

  1. Selamat malam Ibu, saya ingin bertanya jika anak yang trauma dalam gelap tidak takut pada lampu bioskop, tetapi ia hanya takut pada situasi yang gelap yang sepi. Apakah itu termasuk dalam fobia gelap? Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Silviana :)

      Maaf karena saya baru sempat menjawab pertanyaan Anda.

      Seorang anak dapat dikatakan mengalami fobia gelap apabila:
      1. anak SELALU menunjukkan perilaku takut/ cemas/ panik ketika berada dalam situasi yang gelap
      2. anak memiliki persepsi yang salah dan negatif mengenai situasi gelap
      3. ketakutan anak terhadap gelap tersebut mengganggu aktivitas anak
      4. ketakutan tersebut membuat anak selalu menghindari untuk pergi ke tempat-tempat yang gelap
      5. ketakutan tersebut telah terjadi minimal 6 bulan

      Perlu diperhatikan apakah betul anak takut terhadap situasi gelap atau anak sebetulnya takut sendirian (sepi), baik itu dalam situasi gelap maupun terang.

      Jika anak memang memenuhi ciri-ciri fobia, maka sebaiknya segera ditangani oleh tenaga ahli.

      Salam,

      Maria

      Delete
  2. Selamat malam Ibu. Ibu, jika si anak tidak takut pada situasi gelap pada bioskop, si anak akan takut jika dalam situasi gelap dan sepi. Apakah hal tersebut termasuk dari ciri-ciri phobia gelap? Terimakasih

    ReplyDelete
  3. jika sesak nafas saat keadaan sekeliling menjadi tiba-tiba gelap, ap termasuk dalam kategori phobia gelap ?
    Terimakasih.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Yuli, Maaf atas keterlambatan merespon. Jika sesak nafas tersebut selalu terjadi dalam keadaan gelap, minimal selama 6 bulan, dan dirasa mengganggu aktivitas yang sebelumya sedang kita kerjakan, maka jawabannya adalah iya. Besar harapan saya bahwa Yuli segera minta bantuan psikolog untuk mengatasinya. :)

      Delete
  4. Saya takut gelap sejak umur 5 tahunan. Dan skrg saya umur 16. Saya selalu merasa tidak aman jika berhadapan dengan situasi gelap. Biasanya telapak tangan saya dingin. Saya selalu berpikiran negatif jika berada dlm gelap. Saya jg tdk prnah bs tdur dlm keadaan gelap. Tp saya tidak takut bila brada di bioskop. Apa itu termasuk phobia?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Cherlly,
      Dari keterangan yang Anda sampaikan, saya bisa katakan bahwa ya, nampaknya kemungkinan besar Anda mengalami nyctophobia. Saya berharap Anda bisa segera menemui psikolog untuk mendapatkan pertolongan dalam sesi2 terapi.

      Delete
  5. Perkenalkan nama saya vian, saya sudah sejak kecil takut tidur dalam keadaan gelap.. jika saya tidur terus tiba2 mati lampu saya sering merasakan dan akibatnya saya panik karena sesak nafas, saya akan berteriak hngga ada cahaya walaupun itu kecil sekali. Sekarang saya bisa tidur dalam keadaan gelap tetapi harus ada teman dan harus bersiap2 dulu.. apakah saya termasuk mengidap phobia gelap? terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya minta maaf atas keterlambatan membalas komentar Anda dikarenakan adanya urusan keluarga selama 2 tahun terakhir, sehingga sy terpaksa vakum menulis dan mengelola blog. Mulai hari ini, blog ini akan kembali aktif.
      Dear Vian, nampaknya benar Anda memiliki ketakutan berlebih akan gelap. Akan tetapi saya senang mendengar Anda sekarang sudah mengalami kemajuan meskipun masih harus ditemani. Itu artinya, keinginan Anda untuk sembuh lebih besar dibanding ketakutan Anda. Teruskan proses itu, berlatihlah setiap hari, hingga nanti akhirnya Anda akan merasa bahwa gelap tidak lagi menakutkan.
      Sukses ya. Saya tunggu kabar gembiranya :)

      Delete
  6. hallo mba.. saya mau tanya saya dari dulu emang gabisa tidur kalau lampunya dimatiin, terus kalau ditempat saya sering mati lampu saat subuh atau pun tengah malam (waktu tidur) dan setiap mati lampu semuanya gelap dan saya pasti terbangun lalu sesak nafas dan langsung panik mencari cahaya apapun itu, saya bahkan bisa menangis saat tdak menemuka hp saya krn tdk ada pencahayaan. jd saya selalu meletakan hp saya disamping saya agar jika mati lampu saya selalu bisa mencari handphone untuk pencahayaan walaupun sedikit dan apakah itu termasuk phobia??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba Aulia Savitri

      Maaf, karena lama sekali sy baru membalas komentar ini. Jika dilihat dari penjelasan mba di atas, kemungkinan besar memang Anda mengalami phobia gelap. Dan ada baiknya segera disembuhkan.
      Semoga jawaban sy ini cukup membantu.

      Salam,
      Maria

      Delete
  7. salam mbak...
    mau bertanya, dulu waktu kecil tepatnya waktu saya masih SD,suatu malam lampu dirumah saya padam, saya merasa takut, tapi tidak menjerit dan tiba-tiba saya menemukan bayangan seperti mimpi tapi saya sadar bayangan yang aneh yang didalamnya tergambar keluarga saya dimana mereka memperebutkan bola besar yang diselimuti karet dan berisi cacing, lalu saya merasa sangat pusing, seolah sesak, saya pejamkan mata tapi bayangan itu tetap ada,saya berusaha menenangkan diri tapi tetap bayangan itu ada sampai lampu menyala, setelah kejadian itu sampai sekarang saya kuliah semester 3 tetap saja saya merasakan takut,seolah sesak,ruangan seolah sempit jika gelap, dan saya susah tidur jika gelap tapi saya sudah belajar untuk melawan itu semua, tapi masih belum sepenuhnya berhasil.
    apakah saya termasuk orang yang mengalami phobia gelap?.
    lalu apakah arti dari bayangan yang ada waktu kecil itu?.
    Jika saya mengalami phobia gelap, bagaimana caranya saya sembuh?.
    Terima kasih mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal mba Lusiana Dewi,

      Nampaknya Anda adalah pribadi yang memiliki daya imaginasi dan kreativitas yang cukup tinggi. Jika benar, maka kemungkinan arti dari bayangan yg Anda lihat adalah wujud dari imajinasi dan kreativitas Anda ketika kecil. Namun karena begitu menakutkannya, maka pengalaman tersebut terus Anda ingat sebagai pengalaman yang sangat nyata dan bersifat traumatik bagi Anda. Dan Anda mengkaitkan pengalaman tidak menyenangkan tersebut dengan kondisi gelap, yg menyebabkan Anda mengalami phobia gelap.
      Cara terbaik untuk sembuh dari phobia gelap adalah membenahi pemikiran Anda yg salah mengenai situasi gelap. Umumnya, penderita phobia gelap memiliki pikiran bahwa gelap itu akan selalu membawa akibat buruk pada dirinya. Pada kenyatannya, tidak selalu gelap itu menyebabkan kita mengalami hal buruk.
      Masalah utamanya adalah, para penderita phobia gelap tidak bisa membenahi pikiran tersebut seorang diri. Mereka membutuhkan orang lain untuk membantu mereka membedah mana pikiran yg wajar dan tidak wajar tentang gelap. Orang yg mahir dalam membantu para penderita phobia gelap tersebut adalah mereka yg berprofesi sebagai psikolog atau psikoterapis.
      Dengan demikian, saya berharap mba Lusiana bisa segera mencari bantuan dari psikolog/ psikoterapis yang berpraktik di dekat tempat tinggal mba Lusiana.

      Demikian penjelasan saya. Semoga cukup membantu.

      Salam,
      Maria

      Delete
  8. Nama saya lisna. Bu marina saya ingin bertanya apakah phobia itu bisa turunan dari keluarga? dan apakah itu berpengaruh terhadap Saya takut gelap seperti pemadaman bergilir saya tidur dan akan bangun dan berteriak memanggil kedua orang tua saya, bukan hanya itu saya juga sangat takut bila ada aktivitas yang mematikan lampu dan gelap gulita. Saya juga refleks berteriak bila teman saya mematikan lampu di kelas. Dan bagaimana cara untuk mengatasi rasa takut saya pada gelapan terimakasih bu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal, Lisna.

      Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor keturunan memang bisa menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami phobia gelap. Terutama, jika memang ada anggota keluarga yang menderita gangguan kecemasan. Namun, perlu diingat bahwa faktor pengalaman dan reaksi lingkungan juga memiliki peran yang sangat penting dalam menyebabkan seseorang mengalami phobia gelap. Oleh sebab itu, perlu pemeriksaan yang kompleks dalam menentukan penyebab Anda mengalami ketakutan akan gelap.

      Cara sederhana untuk mengatasi ketakutan Anda terhadap gelap adalah dengan memiliki pikiran bahwa kondisi gelap tidak berkuasa penuh atas diri Anda. Artinya, jika ada situasi tidak menyenangkan saat gelap, Anda akan bisa mengatasinya. Jika pikiran tersebut bisa Anda yakini terus menerus, maka perlahan-lahan ketakutan Anda akan berkurang. Selain itu, latihan rutin juga bisa membantu. Buat diri Anda berada dlm situasi gelap yang Anda ciptakan sendiri. Mulailah dengan waktu singkat, 1 menit dulu misalnya. Jika sudah mulai berani, naikkan waktunya menjadi 3 menit, 5 menit, dan begitu seterusnya hingga 30 menit. Hal ini akan membuat Anda semakin yakin bahwa kondisi gelap tidak semenakutkan yang Anda bayangkan selama ini.

      Sekian dan semoga cukup membantu.

      Salam,
      Maria

      Delete
  9. Saya sering ketakutan saat mati lampu, terutama saat saya terbangun dari tidur dan rumah dalam keadaan gelap gulita. Seringnya saya akan refleks berteriak memanggil keluarga saya dan saya mengalami kesulitan bernapas sehingga nafas saya mnjadi pendek pendek. Apakah itu trmaksud penderita Nyctophobia juga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba Fippi Aprilia

      Maaf, karena lama sekali sy baru membalas komentar ini. Jika dilihat dari penjelasan mba di atas, kemungkinan besar memang Anda mengalami phobia gelap. Dan ada baiknya segera disembuhkan.
      Semoga jawaban sy ini cukup membantu.

      Salam,
      Maria

      Delete

Post a Comment

Dear, Maria, M.Psi.

Popular posts from this blog

JANGAN HANYA MENYEKOLAHKAN ANAK DI SEKOLAH BERGENGSI, TAPI DIDIKLAH ANAK AGAR PUNYA HAL INI!

Dalam bekerja saya selalu berusaha memberikan yg terbaik. Ketika menangani klien, membuat laporan psikologis, maupun  membuat materi/ modul workshop parenting, saya memilih untuk memberikan yang terbaik versi saya. Itulah sebabnya ketika mendelegasikan tugas atau bekerja sama dengan orang lain, saya punya ekspektasi orang tersebut juga berusaha yang terbaik. Bagi saya cara bekerja setiap orang boleh berbeda. Dan saya cenderung tidak menilai seseorang dari cara kerjanya. Ada yang banyak bicara atau bernyanyi/ bersenandung ketika bekerja. Ada pula yang khusyuk serius tapi ritme kerjanya pelan. Saya biasanya bisa memakluminya. Yang sulit saya maklumi adalah ketika mereka bekerja "asal selesai", "asal jadi" atau "sekedarnya". Saya sulit memaklumi mereka yang enggan melakukan yang terbaik yang mereka bisa. "Etos kerja" demikian istilahnya. Sebuah sikap bekerja yang sifatnya internal, berasal dari dalam diri seseorang. Bukan karena iming2 prof...

ANAK BARU SAJA PULANG SEKOLAH, JANGAN LAKUKAN 3 HAL INI

Kondisi fisik dan psikologis anak sepulang sekolah sebetulnya hampir serupa dengan kondisi fisik dan psikologis orang dewasa yang pulang bekerja. Biasanya mereka merasa lelah, penat, dan ingin rehat dari aturan, tuntutan dan kewajiban. Tak sedikit juga yang punya keinginan untuk segera berbagi cerita atau perasaan kepada orang terdekat. Oleh sebab itu, ketika anak pulang sekolah sebaiknya jangan lakukan 3 hal ini: 1. MEMBERONDONG dengan pertanyaan tentang PR, tugas, deadline, dan lainnya yang berkaitan dengan tanggung jawab sekolah. 2. MEMAKSA mereka bercerita tentang sekolah. 3. MEMAKSA mereka melakukan kegiatan yang bersifat TANGGUNG JAWAB/ KEWAJIBAN yang berat (butuh waktu lebih dari 5-10 menit). Pada prinsipnya tidak semua anak rumusnya sama. Oleh sebab itu Anda perlu memahami kondisi anak Anda. Ketika mereka pulang sekolah, amati dulu, apakah mereka terlihat lelah? Apakah mereka terlihat tidak ingin bercerita? Apakah mereka terlihat ingin beristirahat dan tidak mau diganggu?...

MANFAAT WISATA RUMAH HEWAN

Juli lalu saya sempat mengunjungi wisata Rumah Guguk di kawasan Bandung. Areanya sangat menyenangkan! Di sana anak-anak bisa berinteraksi sepuasnya dengan berbagai jenis anjing. Gemas sekali. 😍😍 Kami memang tidak memiliki hewan peliharaan di rumah. Bukan karena alasan kebersihan, tapi karena kami tahu kami belum mampu merawat mereka dengan cinta dan perhatian yang cukup. Kalau hanya sekedar dikurung dan diberi makan cukup, alangkah kasiannya mereka nanti. Oya, tahukah Anda bahwa kegiatan memelihara hewan adalah salah satu kegiatan yang baik utk mengajarkan sikap empati pada anak? Dengan mendidik mereka untuk merawat dan memperhatikan kebutuhan hewan peliharaan, sesungguhnya kita mengajarkan mereka agar punya kepekaan dan kesediaan untuk memikirkan kondisi pihak lain di luar dirinya. Kepekaan dan kesediaan peduli inilah yang akhirnya berkembang menjadi kemampuan berempati (kemampuan memahami kondisi orang lain dengan obyektif). Beda dengan simpati ya. Kalau ...